Bengkel Pesawat Punya Lion Bakal Jadi yang Terbesar di Dunia

Batam, Indonesia — pttogel Lion Air Group kembali mencatat sejarah baru dalam dunia penerbangan Indonesia dan internasional. Maskapai swasta terbesar di Tanah Air ini tengah membangun fasilitas perawatan dan perbaikan pesawat atau Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) terbesar di dunia, yang berlokasi di Bandara Internasional Hang Nadim, Batam.

Fasilitas yang dijuluki sebagai “Super MRO Hub” ini digadang-gadang akan menyaingi bahkan melampaui pusat perawatan pesawat ternama di Singapura, Dubai, hingga Amerika Serikat. Jika sesuai rencana, bengkel raksasa ini tidak hanya akan melayani armada milik Lion Air Group, tetapi juga membuka layanan untuk maskapai internasional dari berbagai negara di Asia, Eropa, hingga Afrika.

baca juga: driver-online-bisa-masuk-kategori-umkm-atau-pekerja-ini-jawabannya

Fasilitas Raksasa: 48 Hanggar, Kapasitas 300 Pesawat per Tahun

Fasilitas ini akan dibangun di atas lahan seluas lebih dari 150 hektare, menjadikannya salah satu yang paling luas di dunia. Menurut pernyataan resmi dari pihak Lion Air Group, proyek ini akan mencakup:

  • 48 hanggar skala besar, termasuk hanggar untuk pesawat wide-body seperti Boeing 777 dan Airbus A330.

  • Fasilitas maintenance lengkap: dari perawatan ringan (line maintenance) hingga overhaul berat (heavy maintenance).

  • Workshop untuk mesin, avionik, landing gear, dan struktur pesawat.

  • Gedung pelatihan teknisi dan insinyur penerbangan.

  • Sistem IT dan logistik terintegrasi.

Diproyeksikan, MRO ini mampu menangani lebih dari 300 pesawat per tahun, termasuk perbaikan mesin dan perawatan berkala.

Strategi Besar Lion: Dari Maskapai ke Konglomerasi Aviasi

Proyek ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang Lion Air untuk memperluas bisnisnya di luar sekadar maskapai penerbangan. Dengan lebih dari 300 pesawat aktif dari berbagai tipe seperti Boeing 737, Airbus A330, dan ATR 72, kebutuhan akan perawatan armada menjadi salah satu faktor kunci.

Saat ini, sebagian besar pesawat Lion Air Group harus dirawat di luar negeri, seperti Singapura, Malaysia, atau bahkan China. Biaya yang dikeluarkan bisa mencapai ratusan juta dolar AS per tahun. Dengan adanya MRO ini, Lion Air berharap bisa memangkas biaya hingga 30-40% dan sekaligus menjadikan Batam sebagai pusat MRO terkemuka di dunia.

“Kami ingin Indonesia tidak hanya dikenal sebagai pasar penerbangan yang besar, tetapi juga sebagai pusat industri aviasi global,” ujar Rusdi Kirana, pendiri Lion Air Group.

Potensi Ekonomi dan Lapangan Kerja

Tak hanya bermanfaat untuk internal Lion Air, MRO ini diprediksi akan memberikan dampak ekonomi yang luar biasa bagi Indonesia, khususnya wilayah Batam dan Kepulauan Riau. Diperkirakan akan tercipta:

  • Lebih dari 20.000 lapangan kerja baru dalam lima tahun pertama.

  • Kemitraan dengan lebih dari 300 vendor lokal dan UMKM di bidang manufaktur, logistik, dan layanan teknis.

  • Transfer teknologi dan keahlian, karena MRO ini akan bekerja sama dengan produsen global seperti Boeing, Airbus, dan Rolls-Royce.

Pemerintah pusat dan daerah pun mendukung penuh proyek ini. Kementerian Perhubungan dan Kementerian BUMN telah memasukkan proyek ini dalam daftar proyek strategis nasional (PSN) karena diyakini mampu memperkuat daya saing Indonesia di sektor aviasi global.

Target Operasi: Pertengahan 2026

Saat ini, pembangunan MRO sedang berlangsung secara bertahap. Fase pertama dijadwalkan rampung pada akhir 2025, dengan lima hanggar pertama mulai beroperasi pada pertengahan 2026. Sisanya akan dibuka secara bertahap hingga seluruh fasilitas aktif pada tahun 2030.

“Kami akan memastikan fasilitas ini memiliki standar internasional tertinggi, baik dari sisi teknis maupun keselamatan,” kata Direktur Teknik Lion Air Group.

Persaingan Global: Indonesia Menantang Raksasa Dunia

Langkah Lion Air membangun MRO terbesar ini juga dipandang sebagai bentuk ambisi Indonesia untuk menantang dominasi pusat MRO global seperti:

  • Singapore Technologies Aerospace (ST Aerospace)

  • Lufthansa Technik (Jerman)

  • Turkish Technic

  • Etihad Engineering (UEA)

Jika berhasil, MRO Lion Air bisa menjadikan Batam sebagai hub baru MRO Asia Tenggara, menggantikan dominasi Singapura yang selama ini menjadi tempat perawatan pesawat komersial dari banyak negara.


Kesimpulan

Dengan pembangunan MRO terbesar ini, Lion Air Group bukan hanya memperluas sayapnya sebagai maskapai, tetapi juga menunjukkan visi jangka panjang sebagai pelaku industri aviasi global. Selain meningkatkan efisiensi operasional, proyek ini membuka peluang besar bagi Indonesia dalam ekosistem industri penerbangan, mulai dari lapangan kerja, alih teknologi, hingga diplomasi ekonomi.

Bengkel pesawat raksasa ini bukan hanya simbol kebangkitan industri dirgantara nasional, tapi juga bukti bahwa Indonesia mampu bersaing di panggung global.

#LionAir #MROBatam #AviationIndustry #BengkelPesawatTerbesar #IndonesiaAerospace #BatamAviationHub

sumber artikel: www.huntsvillemuskokamobilemassage.com